Pengarang : Yosua Ardiyanto Wijaya
Editor : Kevin Nathanael
Pada hari Sabtu pukul 3 sore, Yosua, Kevin, dan Steffy berada di rumah Steffy untuk kerja kelompok. Tetapi suasananya sangat sepi.
“Vin, aku panggil Vina, Sonia, dan Feby ya? Sekalian kita main bareng, lumayan, biar tambah seru,”kata Steffy.
“Ya boleh lah, kan juga bentar lagi selesai,”jawab Kevin.
“Oke..Eh, jangan lupa panggil Daniel ke sini juga ya, Stef,”tambah Yosua.
Akhirnya Steffy menelepon Vina, Sonia, Feby, tak lupa juga Daniel. Mereka berempat bisa, hanya saja Vina sedikit terlambat karena ada urusan penting. Sekitar setengah jam kemudian, Sonia dan Feby datang.
“Vina sama Daniel mana, Stef?”tanya Sonia.
“Vina telat, Daniel gak tau, paling ketiduran tuh,” jawab Steffy ketus.
Vina, yang sedang dalam perjalanan, mengalami sedikit gangguan, ban bocor. Karena sudah terlalu telat, maka Vina memutuskan untuk jalan ke rumah Steffy. Akan tetapi ada orang-orang yang berhati gelap.
“Ssttt..Tuh ada orang lagi jalan,”kata salah seorang dari mereka.
“Yeah..Yeah.. Ayo kita sandera.. Mumpung sepi ini jalan,”kata tiga yang lain.
Mereka pun menghadang Vina dan berhasil menangkapnya. Ia dimasukkan ke dalam mobil. Akan tetapi, Daniel, yang mengendarai motor, melihat aksi mereka. Daniel pun menguntit mereka dengan sangat hati-hati. Setelah sampai di tempat mereka, Daniel pun menelepon Yosua.
“Yos! Bantu aku dong!” kata Daniel.
“Memangnya kenapa? Kamu lama banget!”tanya Yosua.
“Wah..Sorry yaw.. Tapi Vina diculik loh,”jawab Daniel.
“Hah? Kamu di mana?”tanya Yosua.
“Aku di hutan Greenland, lewat Jalan Keramik 2, cepetan aja ke sini, pulsaku habis nih,”kata Daniel.
“Tut..Tut..Tut.,” demikian suara dari HP Daniel.
“Vin, ayo cepet ke Hutan!”seru Yosua.
“Memangnya kenapa? Kamu mau ketemuan?” tanya Kevin.
“Engga ya, Vina diculik!”kata Yosua.
Mereka langsung bergegas dan pergi ke tempat yang Daniel katakan tadi dengan mobil Kevin. Jalan Keramik 2 merupakan jalan yang terdekat dengan jalan ke hutan, dan jalan yang sempit, tidak cocok untuk Yosua yang suka ngebut. Hampir saja mereka menabrak kucing Persia. Akhirnya mereka sampai ke jalan masuk hutan dan menemui Daniel.
“Vina mana?” kata Sonia.
“Dia di dalam hutan sana,” Jawab Daniel.
“Gini aja, sekarang kalian bertiga di mobil aja, aku, Yosua, sama Daniel ke sana,” kata Kevin.
Steffy, Sonia, dan Feby tinggal di mobil, sedangkan Daniel, Yosua, dan Kevin menuju ke dalam hutan. Perjalanan ke markas mereka lumayan jauh, akan tetapi hanya terdapat sebuah rumah, sehingga tidak sulit bagi mereka untuk menemukan persembunyian mereka.
Di beranda rumah, tiga orang dari mereka sedang minum-minuman dan berteriak layaknya pasien RSJ.
“Dih..mereka gila yah,”kata Yosua.
“Dari pada kamu ngomong gitu, kita bungkam mereka dulu,” kata Kevin.
“Yos, ambil tuh kayu di belakangmu,” perintah Daniel.
Yosua segera mengambil kayu dan membagikan kepada kedua temannya. Mereka memukul tiga orang tersebut.
“Ini ada tiga orang, berarti ada satu orang lagi,” kata Daniel.
“Gini aja, kamu masuk ke dalam, aku sama Yosua ngurus dulu orang-orang ini,”kata Kevin.
Daniel segera masuk ke dalam dengan membawa kayu tadi, sedangkan kedua temannya masih mengurus ketiga penjahat tadi.
Daniel segera mencarinya ke semua ruangan. Tapi keadaan rumah yang sangat reyot sedikit memperlambatnya. Ditambah lagi debunya yang super duper mengerikan. Setelah mencari-cari, akhirnya Daniel menemukan Vina di ruangan paling belakang dari rumah tersebut.
“Vina?” kata Daniel sambil melepaskan ikatannya.
“Makasih banget, Dan.”kata Vina.
“Gak usah dipikirin, yang penting kita keluar dulu dari rumah ini,”kata Daniel.
Tiba-tiba, terdengar suara berat dari depan rumah.
“Jono! Aku pinjem duit lu dulu dong! Pulsa gue abis nih!” teriak salah satu penculik tadi.
Daniel dan Vina berhati-hati menuju ke pintu depan.
“Jono? Lu di dalem?” teriaknya lagi.
Akan tetapi, mereka terlihat oleh penculik tadi. Daniel dengan sigap meninju, tetapi si penculik menangkisnya dan menendang Daniel. Dengan marah, ia memukul penculik itu dengan kayu tadi. Si penculik berhasil dijatuhkan, tetapi setelah Daniel akan keluar rumah, ia menembak punggung Daniel dan penculik itu pingsan. Vina pun merasa bersalah dalam hati setelah melihat Daniel. Yosua dan Kevin akhirnya muncul dengan terburu-buru.
“Sorry, Dan, kita telat, tiga orang itu sulit banget diurus,”kata Yosua.
Daniel pun dibopong oleh Kevin dan Yosua menuju mobil dan pergi menuju rumah sakit.
“Makasih teman-teman udah mau selamatin aku, dan juga aku minta maaf sama Daniel, gara-gara aku, kamu ketembak,” kata Vina.
“Oh..Ga apa-apa, Vin. Kita kan teman, jadi harus saling tolong-menolong, dalam senang atau susah sekalipun, itulah gunanya teman,” kata Daniel.
Pesan : “Selalu untuk menolong teman kita dalam keadaan apa pun juga.” (Yosua Ardiyanto W.)
Catatan : Dalam hal ini, jika terjadi kesamaan nama tokoh, ini hanyalah fiksi, bukan diangkat
dari kejadian sebenarnya.
No comments:
Post a Comment
If you have questions, responses, or requests, feel free to write it down. :)